MASIH PROSES . . .
Myrdal menggunakan istilah backwash effect dan spread
effect yang artinya persis serupa dengan dampak polarisasi dan
dampak trickling-down. Namun demikian, dalam hal penekanan
pembahasan dan kesimpulan-kesimpulan tedapat perbedaan yang cukup besar.
Analisis Myrdal
memberikan kesan yang persimistis, ia berpendapat bahwa polarisasi akan muncul
lebih kuat dari penyebaran pembangunan, perpindahan faktor-faktor produksi akan
menumpuk di daerah-daerah perkotaan yang memberikan manfaat-manfaat kepadanya, dan
sebaliknya di daerah-daerah pedesaan yang tidak menguntungkan akan menipis.
Pesimisme tersebut dapat dimaklumi karena Myrdal tidak memaklumi bahwa
timbulnya titik-titik pertumbuhan adalah suatu hal yang tidak terelakkan dan
merupakan syarat bagi perkembangan selanjutnya di mana-mana. Selain dari pada
itu pusat pemikiran Myrdal pada mekanisme kausasi kumulatif menyebabkan ia
tidak dapat melihat dengan jelas timbulnya kekuatan-kekuatan yang menimbulkan
suatu titik balik apabila perkembangan kearah polarisasi di suatu wilayah sudah
berlangsung untuk beberapa waktu. Kausasi sirkuler kumulatif
selalu menghasilkan penyebaran pembangunan yang lemah dan ketidakmerataan, atau
dapat dikatakan bahwa migrasi akan memperbesar ketimpangan regional.
Berdasarkan pada perbedaan pandangan di atas, maka kebijaksanaan perspektif
yang di anjurkan oleh Hirschman dan Myrdal berbeda pula. Hirschman menyarankan
agar membentuk lebih banyak titik-titik pertumbuhan supaya dapat menciptakan
pengaruh-pengaruh penyebaran pembangunan yang efektif, sedangkan Myrdal
menekankan pada langkah-langkah kebijaksanaan untuk melemahkan backwash
effects dan memperkuat speread effects agar proses kausasi sirkuler kumulatif mengarah keatas, dengan
demikian semakin memperkecil ketimpangan regional.
Kekurangan teori ini yaitu,
bahwa Myrdal menekankan pada langkah-langkah kebijaksanaan untuk melemahkan
backwash effects dan memperkuat speread effects agar proses kausasi sirkuler
kumulatif mengarah keatas, dengan demikian semakin memperkecil ketimpangan regional.
No comments:
Post a Comment