Laman

04 January 2016

TEORI HOOVER (Peranan Biaya Transport Dalam Pemilihan Lokasi Industri)

Maasih Proses . . .


E.M. Hoover (1948) menekankan pula pentingnya peranan biaya transport dalam pemilihan lokasi indutri. Hoover membedakan biaya transport yaitu biaya transport bahan baku yang selanjutnya disebut  procurement cost  dan biaya transport produk akhir yang disebut sebagai  distribution cost.  Jumlah  procurement cost  ditambah  distribution cost  sama dengan  total transfer cost.  Disamping itu Hoover mengintroduksikan modelnya tentang korelasi tingkat biaya transport dan jarak yang ditempuh menurut bebarapa sarana transportasi seperti truk, kereta api dan kapal laut.
Mengenai pemilihan lokasi industri, Hoover membedakan antara transportasi bahan baku dan produk akhir yang yang dilakukan oleh satu jenis sarana angkutan dan yang dilakukan oleh lebih dari satu jenis sarana angkutan. Jika bahan baku dan produk akhir di angkut oleh satu jenis sarana angkutan maka lokasi industri optimum yang menguntungkan berada di sumber bahan baku atau mendekati pasar.
Jika bahan baku dan produk akhir diangkut oleh lebih dari satu jenis sarana angkutan, maka maka lokasi industri optimum yang menguntungkan terletak pada lokasi di antara sumber bahan baku dan pasar yaitu pada titik pindah muat atau transshipment point. Lokasi pada sumber bahan baku dan lokasi pasar ternyata kurang menguntungkan. Pada umumnya titik pindah muat itu merupakan pusat-pusat jasa distribusi yang berbentuk kota-kota besar yang merupakan pusat perdagangan dimana terdapat fasilitas angkutan jalan raya yang menghubungkan dari atau ke daerah belakangnya, serta memiliki pula fasilitas transportasi laut yang menghubungkan ke pelabuhan yang terletak di lain daerah.

Pemilihan lokasi yang menguntungkan di titik pindah muat ataupun mendekati pasar akan mendorong berkelompoknya industri dan berbagai kegiatan usaha di daerah-daerah perkotaan atau pusat-pusat jasa distribusi atau simpul-simpul jasa distribusi akan menikmati berbagai kemudahan yang diartikan sebagai kesempatan untuk memenuhi berbagai kebutuhan untuk melakukan kegiatan usaha. Semakin tinggi tingkat kemudahan pada suatu tempat, berarti semakin kuat daya tariknya mengundang berbagai kegiatan industri untuk datang ke tempat tersebut, atau terjadi kecenderungan aglomerasi.

No comments: